Mao Zedong - Diktator dan Pendiri Republik Rakyat Cina


"Communism is not love. Communism is a hammer which we use to crush the enemy."

Teh dan Roti - Dalam memulai gerakan Seratus Bunga, lompatan besar ke depan, memulai revolusi budaya, ia kemudian dikenal sebagai tiran paling kejam yang pernah ada. Jutaan orang mati kelaparan karenanya. Itulah sosok penguasa diktator yang riwayat hidupnya akan dibahas kali ini, namanya adalah Mao Tse Tung yang juga dikenal dengan ama Mao Zedong.

Masa Kecil 



Mao Zedong adalah seorang pemimpin Komunis Cina. Mao merupakan pengagas revolusi terbesar di sepanjang masa sejarah Cina: Revolusi Kebudayaan.
Mao dilahirkan 26 Desember 1893 di desa Shao-shan Provinsi Hunan , Cina. Keluarga Mao termasuk kaum petani yang tidak terlalu kaya dan ayahnya menginginkan Mao belajar berladang.
Pada usia tiga belas tahun,Mao dipaksa berhenti sekolah dan Mao menolak akan hal itu. Ia kemudian melarikan diri dari rumah dan mencari tempat belajar di daerah lain.

Di tahun 1911, ketika itu Mao masih mahasiswa di usia 19 tahun, revolusi pecah memporak-porandakan dinasti Ch'ing yang memang sudah melapuk. Padahal dinasti ini memerintah Cina sejak abad ke-17. Hanya dalam tempo beberapa bulan sejak pemerintah kaisar sudah terhalau dan terjungkir, dan Cina diproklamirkan sebagai sebuah negara republik.
Namun sayangnya, pemimpin-pemimpin revolusi tidak mampu mendirikan suatu pemerintahan yang kompak dan stabil, dan revolusi ditandai dengan keresahan dan perang saudara dalam jangka waktu lama,hingga 1949.

Tahun 1918, Mao akhirnya lulus dari satu universitas dan melanjutkan kuliahnya di Universitas Beijing. Di universitas inilah menjadi titik balik kehidupan Mao.
Masa ini, Mao terlibat aktof berinteraksi dengan partai Komunis Tiongkok (PKI) yang berhaluan Kiri-Marxis.

Tahun 1921 Partai Komunis Cina didirikan dan Mao termasuk salah satu pendirinya. Antara tahun 1934-1935, Mao memimpin Tentara Merah Cina dalam "Mars Panjang".
Tahun-tahun selanjutnya, Mao aktif terlibat dalam melawan Dai Nippon (tentara Jepang) yang banyak menduduki daerah Cina.

"Jika engkau ingin mengetahui teori dan metode revolusi, maka engkau harus mengikutinya. Semua pengetahuan sejati muncul dari pengalaman langsung."

Perang Saudara Cina

Lalu ketika perang dunia II berakhir dan tentara Jepang juga kalah di Cina, padahal perang saudara saat itu masih terjadi dan berlangsung di Cina.
Perang antara kaum nasionalis Cina dan kaum Merah Partai Komunis ini dimenangkan oleh Kaum Merah di tahun 1949 di bawah pimpinan Mao dan mengakibatkan pemimpin nasionalis Cina saat itu, yaitu Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan.

Sepak Terjang dan Kontribusinya

Di Cina, Mao memiliki pengaruh yang sangat besar pada masanya. Ia tidak hanya merubah Cina dalam lompatan besar tetapi juga memperbaiki segala lini kehidupan masyarakat Cina, baik di bidang pendidikan, sosial-politik, ekonomi dan kebudayaan. Meski demikian, banyak kalangan yang menilai kebijakan Mao banyak yang menyengsarakan rakyat Cina.
Sejak Mao memimpin Republik Rakyat Cina, banyak hal yang sudah dilakukan oleh Mao yang dianggap kebijakan menggunakan tangan besi. Salah satunya adalah penerapan kebijakan "Lompatan Jauh ke Depan" yang banyak melibatkan petani.
Kebijakan ini memaksa petani untuk terlibat dan bekerja di dalam industri baja yang mengakibatkan sektor pertanian terbengkalai dan persediaan bahan pangan semakin menipis. Karena kebijakan inilah banyak petani yang meninggal karena kelaparan.

Kebijakan paling kontroverisal Mao yang paling terkenal adalah kebijaknnya untuk melancarkan revolusi kebudayaan di Cina. Revolusi tersebut menghapus batasan kelas dalam masyarakat Cina yang sudha ada selama ratusan tahun dan kebijakan ini terjadi menyeluruh meliputi kehidupan sosial, pendidikan, ekonomi, budaya , bahkan berbagai badan pemerintahan.
Revolusi kebudayaan merupakan jawaban Mao atas masalah yang ditimbulkan oleh restorasi kapitalisme yang dilakukan Soviet pada 1956.

Dalam menggerakkan revolusi, salah satu cara yang ditempu Mao adalah dengan membuat tulisan-tulisan dan mendapat dukungan dari para mahasiswa yang fanatik pada pemikiran Mao dan tentu saja melalui kepemimpinannya yang otoriter.
Sementara itu, yang terlibat dalam revolusi langsung adalah para mahasiswa, petani, mahasiswa dan para kaum pemuda yang tergabung dalam parade merah atau yang juga dikenal "Pengawal Merah".

Dampak Revolusi

Salah satu yang bisa kita lihat dari revolusi kebudayaan, terutama dapat dilihat pada beberapa sektor pembaharuan industri.

1. Meliputi dilibatkannya kaum buruh dalam administrasi pekerjaan dan kader-kader Partai Komunis juga aktif dalam kerja buruh.
2. Memberikan seluas-luasnya massa secara positif dalam agenda produksi.
3. Mengkombinasikan para pekerja dengan kader partai dan juga teknisi dalam rangka mendukung administrasi publik.

Sementara itu, di bidang pendidikan, revolusi ini dikombinasikan dan menyerasikan perkembangan ekonomi dengan revolusi sosial, dalam upaya menciptakan kondisi dimana mayoritas rakyat, khsusunya kelompok-kelompok kultural yang tertindas, tidak lagi tergantung pada kekuasaan elit teknokrasi yang mengabdi pada kepentingan sendiri, dan tidak lagi berada dalam lingkungan dominasi kekuasannya.

Di dunia Internasional, Mao dan partai Komunisnya banyak memiliki pengaruh, terutama di negara-negara dunia ketiga, antara lain Partai Buruh Albania, Peru Shining Path, Organisasi Pembebasan Afghanistan, Partai Komunis Maois Nepal, dan Partai Rakyat Kamboja.

Masa-Masa Akhir

Mao akhrnya meninggal pada tanggal 9 September 1976. Nyonya Mao (istrinya) dan angota "Gang Empat" lainnya disalahkan karena kerusuhan pada Revolusi Budaya di penjara. Setelah kematiannya, terungkap fakta bahwa Mao sendiri bersikap layaknya pemimpin tiran seperti halnya para kaisar Cina sejak dulu. Seperti kaisar tersebut, Mao memiliki banyak selir di kalangan para wanita muda yang mengidolakannya; ia juga mengumpulkan koleksi-koleksi terbaik dalam hal pronografi.

Previous
Next Post »
.