"The true victory is the victory for democracy and pluralism."
Teh dan Roti - Nama seorang Husni Mubarak mungkin sudah tidak asing lagi di teinga kita semua. Ia adalah seorang penguasa yang pernah memerintah di Mesir. Bahkan ia disebut-sebut sebagai presiden Mesir yang sangat diktator.
Apakah benar demikian?
Biografi Singkat
Nama Lengkap : Muhammad Hosni Sayyid Mubarak
Tempat/Tanggal Lahir : Kafr-El Meselha, Monufia, Mesir/4 Mei 1928 (usia 85)
Parai Politik : Partai Nasional Demokrat
Istri : Suzanne Sabet
Anak : Alaa Mubarak, Gamal Mubarak
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Mesir ke-4 (1981-2011)
Masa Kecil Hingga Menjadi Pemimpin
Muhammad Hosni Sayyid Mubarak atau yang lebih dikenal degan nama Hisni Mubarak
lahir di kota Kafr El-Meselha, di salah satu kawasan subur Delta Sungai Nil.
Ayahnya adalahseorang peawai negeri rendahan di kementrian kehakiman Mesir pada waktu itu. Boleh dikatakan, masa kecilnya mirip Soeharto. Kisah kedihupannya dimulai sejak ia bergabung dengan militer.
Sebagaimana dicatat di wikipedia, ketika masih belajar di satu perguruan tinggi,Mubarak bergabung dengan akademi Militer Mesir hingga meraih gelar Bachelor's Degree dalam bidang pengetahuan militer pada tahun 1949.
Setahun berikutnya yaitu di tahun 1950, ia bergaung dengan akademi angkatan udara dan kembali meraih gelar Bachelor's Degree untuk ilmu pengetahuan avoation serta Ia juga mengajar di akademi angkatan udara pada tahun 1952-1959. Pada tahun 1964, ia diangkat pula menjadi kepala delegasi militer Mesir untuk USSR.
Seketikanya pulang ke Mesir, Mubarak langsung dipercaya menjadi komandan pangkalan udara Kairo Barat, yang kemudian dipindahkan sebagai komandan pangkalan udara di Beni Suef.
Karir Husni Mubarak terus menanjak naik setelah ia menjadi komandan angkatan udara pada bulan November 1967, yang kemudian menadi kepala staf AU Mesir dua tahun berikutnya.
Menurut Susanna Kim dalam laporannya di ABC News, sebagian besar kekayaan Mubarak, yang totalnya mencapai 40-70 miliar dollar AS (sekitar Rp. 357 Triliun - 625 Triliun) diperoleh dari beberapa kontrak militer yang ia buat selama menabat sebagai perwira tinggi di AU.
Perang yang Dilalui
Ketika pecah perang Yom Kippur atau juga dikenal Perang Oktober melawan Israel pada tahun 1973, Mubarak, yang saat itu berpangkat mayor jenderal, ternyata sudah menjabat juga sebagai panglima angkatan udara dan wakil menteri pertahanan Mesir.
Dalam perang keempat antara Mesir dan Israel itu, Mubarak berhasil mengorganisasi sistem pertahanan udara yang mampu menahan serangan massif angkatan udara Israel.
Bahkan, diberitakan bahwa berkat kecerdasan dan kecermatan Mubarak, Mesir berhasil menahan gempuran lebih dari 200 pesawat tempur Israel dalam pertempuran udara selama lebih dari 50 menit diatas pangkalan udara Mansoura, Mesir, pada tanggal 14 Oktober 1973. Berkat prestasinya tersebut, Mubarak pun dinggap sebagai pahlawan
dan kemudian dinaikkan pangkatnya menjadi marsekal utama (setingkat letnan jenderal).
Perjalanan Menjadi Presiden
Dua tahun kemudian, yaitu di tahun 1975, Mubarak diangkat sebagai wakil presiden Mesir oleh Presiden Mesir saat itu, Anwar Sadat, karena terkesan dengan prestasi Mubarak.
Inilah awal perkenalan Mubarak dengan panggung politik.
Pada tahun 1981, terjadi serangan yang menewaskan Anwar Sadat. Tapi entah bagaimana, Mubarak yang saat itu duduk persis di sebelah Anwar Sadat dalam suatu acara parade militer di Kairo, 6 Oktober 1981, selamat dari serangan granat dan tembakan senapan otomatis dari para prajurit Mesir yang tak suka dengan kebijakan Sadat untuk membuat perjanjian damai dengan Israel.
Latar belakang peristiwa tragis inilah yang membuat Mubarak menerapkan kembali Undang-Undang Darurat (UU No 162/1958) di Mesir sejak hari pertama ia menjabat presiden hingga ia diturunkan paksa oleh revolusi Nil.
Masa-Masa Akhir
Karena berbagai kebijakan-kebijakan yang sewenang-wenang oleh Mubarak, maka meletuslah demonstrasi yang memprotes kepemimpinan Mubarak di Tahrir Square sejak 25 Februari 2011 dan kemudian pada 12 Februari 2011 berhasil ditumbangkan.
Meskipun pada 1 Februari, atau sehari sebelumnya, Mubarak akan menggelar pemilu presiden pada bulan September dan menjannjikan amandemen konstitusi yang baru.
Tetapi, para demonstran menolak dan terus menekan Mubarak agar turun dari jabatannya.
Akhirnya wakil presiden Omar Suleiman mengungumkan mundurnya Mubarak melalui televisi nasional Mesir dan menyerahkan kekuasannya kepada militer.
Gaya Kepemimpinan
Selama menjabat presiden, Mubarak memerintah dengan diktator. Ia mengunakan UU Darurat untuk membabat habis lawan-lawan poltiknya dan setiap potensi yang mengancam kedudukannya.
UU tersebut memberi wewenang ekstra luas bagi polisi untuk menangkap, menahan, menyiksa seseorang yang diduga akan melawan pemerinta tanpa melalui proses pengadilan.
Di bawah kebijakan ekonomi liberal yang diterapkan Mubarak, ekonomi Mesir mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam bidang real estate.
Namun, pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu saja
EmoticonEmoticon